Pengertian Autocad
AutoCAD merupakan sebuah program yang biasa digunakan untuk tujuan
tertentu dalam menggambar serta merancang dengan bantuan komputer dalam
pembentukan model serta ukuran dua dan tiga dimensi atau lebih dikenali
sebagai “Computer-aided drafting and design program” (CAD). Program ini
dapat digunakan dalam semua bidang kerja terutama sekali dalam
bidang-bidang yang memerlukan keterampilan khusus seperti bidang
Mekanikal Engineering, Sipil, Arsitektur, Desain Grafik, dan semua
bidang yang berkaitan dengan penggunaan CAD.
Sistem program gambar dapat membantu komputer ini akan memberikan
kemudahan dalam penghasilan model yang tepat untuk memenuhi keperluan
khusus di samping segala informasi di dalam ukuran yang bisa digunakan
dalam bentuk laporan, Penilaian Bahan (BOM), fungsi sederhana dan bentuk
numerial dan sebagainya. Dengan bantuan sistem ini dapat menghasilkan
sesuatu kerja pada tahap keahlian dan yang tinggi ketepatan di samping
menghemat waktu dengan hanya perlu memberi beberapa petunjuk serta cara
yang mudah.
Gambar yang dibentuk melalui program autocad dapt diubah bentuk-nya
untuk keperluan grafik yang lain melalui beberapa format seperti DXF (
Data Exchanged File), IGES, dan SLD. Tambahan pula membantu program ini
juga, berkemampuan untuk membentuk dan menganalisa model pepejal dalam
kerja-kerja rekabentuk kejuruteraan. Untuk memenuhi keperluan yang lebih
canggih, perisian ini mampu membawa pengguna mengautomasikan
kerja-kerja penggunaan pengaturcaraan sokongan seperti LISP, dan ADS
untuk membentuk arahan tambahan tersendiri.
Rabu, 31 Oktober 2012
PDPL
KRISTAL LOGAM DAN STRUKTUR FERRO
1. Kristal Logam
1. Kristal Logam
Kristal logam ialah kumpulan dari atom-atom logam yang membentuk suatu susunan yang teratur.
Kristal logam terdiri dari beberapa macam bentuk tetapi dalam hal ini akan dibahas khusus kristal logam ferro.
Atom
besi tersusun di dalam sebuah kristal yang berbentuk kubus ruang, yang
artinya sebuah bentuk garis ruang yang titik potongnya diduduki
atom-atom besi
Kristal logam terdiri dari :
1. Kubus pusat ruang ( Body Centered Cubic) = BCC = dalam
2. Kubus pusat bidang ( Face Centered Cubic) = FCC = muka
3. Kubus pusat tetragonal ( Body Centered Tetragonal) = BCT = hexagonal
A. KUBUS PUSAT RUANG (DALAM)
Kristal logam atau ferro kubus pusat ruang adalah susunan atom-atom besi pada suhu dibawah 723oC, rusuk-rusuknya sama panjang a=b=c atom-atom berada pada setiap sudut kubus serta satu atom berada pada ruang sudut, jumlah atomnya 9.
B. KUBUS PUSAT RUANG (MUKA)
Kubus pusat bidang adalah kubus pusat ruang yang berubah pada suhu 723oC
dimana atom-atomnya bergerak akibat pemanasan yang membentuk kristal
baru, dimana atom-atom berada pada setiap sudut kubus dan juga setiap
pusat bidang, jumlah atomnya 14.
C KUBUS PUSAT TETRAGONA (HEXAGONAL)
Kubus pusat tetragonal adalah kubus pusat bidang yang berubah akibat
pendinginan yang cepat. Rusuk-rusuknya tidak sama panjang a=c≠b.
Atom-atom pada setiap sudut kubus, jumlahatomnya 14.
2. Struktur ferro
Struktur logam ferro ialah susunan-susunan yang terdapat di dalam logam tersebut (bagun dalam dari suatu macam zat).
Struktur-struktur logam ferro adalah :
A. STRUKTUR FERRIT
Ferrit berasal dari bahasa latin yang artinya besi(Fe). Struktur ini
disebut besi murni. Struktur ini dapat berubah sifat apabila dipanaskan.
Perubahan terrsebut adalah :
a.Besi murni / besi alpha (α)
Struktur besi murni dibawah suhu 723oC, sifatnya magnetis dan lunak. Susunan kristalnya berbentuk kubus pusat ruang.
b. Besi beta (β)
Struktur ferrit pada suhu 768o-910oC
mulai berubah sifat dari magnetis mennjadi non magnetis yang disebut
besi beta, susunan kristalnya mulai berubah dari kubus pusat ruang
menjadi kubus pusat bidang.
c. Besi gamma (γ)
Struktur ferrit pada suhu 910oC-1391oC berubah menjadi struktur besi gamma yang mempunyai sifat tidak magnetis, susunan kristalnya berbentuk kubus pusat bidang.
d. Besi delta (δ)
Struktur ferrit yang sudah menjadi Austenit pada suhu 1392oC sampai mencair suhu 1539oC berubah menjadi besi delta, susunan kristalnya sama dengan besi dalam bentuk kubus pusat ruan tetapi jarak atomnya lebih besar
B. STRUKTUR PERLIT
Struktur ini adalah struktur yang terbentuk dari persenyawaan antara
FERRIT dan struktur SEMENTITT yang seimbang. Semua struktur ferrit
saling mengikat dengan struktur sementitt dalam lapisan tipis yang
menunjukkan jalur hitam (Fe3C) dan terang (Fe) dengan warna
yang mengkilap seperti induk mutiara. Jika suatu logam ferro mengandung
kadar Karbon 0,8% maka struktur logam tersebut terdiri dari 100% perlit.
Struktur ini jika dianaskan sampai suhu 723oC akan berubah struktur austenit.
C. STRUKTUR SEMENTIT
Struktur ini adalah suatu senyawa kimia antara besi (Fe) dengan zat arang (C). Struktur ini degan rumus kkimia Fe3C
artinya 3 atom besi mengikat sebuah atom karbon menjadi sebuah molekul.
Struktur ini sangat kersas, bila zat arang pada suatu logam tidak
bersenyawa dengan besi disebut zat bebas(grafit) 6,67%C.
D. STRUKTUR AUSTENIT
Struktur Austenit berasal dari strutur ferrit yang dipanaskan pada suhu 910o-1391oC atau struktur perlit yang dipanaskan pada suhu 723oC -1391oC. Struktur ini disebut besi gamma, sifatnya tidak magnetis, kristalnya berbentuk kubus pusat bidang, lunak dan dapat ditempa.
E. STRUKTUR MARTENSIT
Struktur ini berasal dari struktur austenit yang didinginkan secara
cepat. Jika struktur austenit didinginkan lambat cenderung akan kembali
ke struktur ferrit, perlit, sementit. Struktur ini sifatnya sangat
keras, kristalnya berbentuk kubus pusat tetragonal tetapii rusuknya
panjang.
F. STRUKTUR BAINIT (PERLIT HALUS)
Struktur bainit adalah perubahan dari struktur austenit yang
pendinginannya lambat, tetapi sifatnya lebih keras dari perlit dan lebih
lunak dari martensit
Selasa, 30 Oktober 2012
CNC
Panel CNC Siemens
Numerical Control / NC (berarti "kontrol numerik") merupakan sistem otomatisasi Mesin perkakas yang dioperasikan oleh perintah yang diprogram secara abstarkdan disimpan dimedia penyimpanan, hal ini berlawanan dengan kebiasaan sebelumnya dimana mesin perkakas biasanya dikontrol dengan putaran tangan atau otomatisasi sederhana menggunakan cam. Kata NC sendiri adalah singkatan dalam Bahasa inggris dari kata Numerical Control yang artinya Kontrol Numerik. Mesin NC pertama diciptakan pertama kali pada tahun 40-an dan 50-an, dengan memodifikasi Mesin perkakas biasa. Dalam hal ini Mesin perkakas biasa ditambahkan dengan motor yang akan menggerakan pengontrol mengikuti titik-titik yang dimasukan kedalam sistem oleh perekam kertas. Mesin perpaduan antara servo motor dan mekanis ini segera digantikan dengan sistem analog dan kemudian komputerdigital, menciptakan Mesin perkakas modern yang disebut Mesin CNC (computer numerical control) yang dikemudian hari telah merevolusi proses desain. Saat ini mesin CNC mempunyai hubungan yang sangat erat dengan program CAD. Mesin-mesin CNC dibangun untuk menjawab tantangan di dunia manufaktur modern. Dengan mesin CNC, ketelitian suatu produk dapat dijamin hingga 1/100 mm lebih, pengerjaan produk masal dengan hasil yang sama persis dan waktu permesinan yang cepat.
NC/CNC terdiri dari tiga bagian utama :
- Progam
- Control Unit/Processor
- Motor listrik servo untuk menggerakan kontrol pahat
- Motor listrik untuk menggerakan/memutar pahat
- Pahat
- Dudukan dan pemegang
LAS LISTRIK
Posisi pengelasan di bagi menjadi 6 yaitu di antaranya sebagai berikut
Posisi Di Bawah Tangan
Kemiringan elektroda 10 derajat – 20 derajat terhadap garis vertical kearah jalan elektroda dan 70 derajat-80 derajat terhadap benda kerja.
Kemiringan elektroda 10 derajat – 20 derajat terhadap garis vertical kearah jalan elektroda dan 70 derajat-80 derajat terhadap benda kerja.
Posisi Tegak (vertical)
Mengelas posisi tegak adalah apabila dilakukan arah pengelasannya keatas atau ke bawah. Dengan kemiringan elektroda sekitar 10 derajat-15 derajat terhadapvertikal dan 70 derajat-85 derajat terhadap benda kerja.
Mengelas posisi tegak adalah apabila dilakukan arah pengelasannya keatas atau ke bawah. Dengan kemiringan elektroda sekitar 10 derajat-15 derajat terhadapvertikal dan 70 derajat-85 derajat terhadap benda kerja.
Posisi Datar (horizontal)
Mengelas dengan horizontal biasa disebut juga mengelas merata dimana kedudukan benda kerja dibuat tegak dan arah elektroda mengikuti horizontal. Sewaktu mengelas elektroda dibuat miring sekitar 5 derajat – 10 derajat terhadap garis vertical dan 70 derajat – 80 derajat kearah benda kerja.
Mengelas dengan horizontal biasa disebut juga mengelas merata dimana kedudukan benda kerja dibuat tegak dan arah elektroda mengikuti horizontal. Sewaktu mengelas elektroda dibuat miring sekitar 5 derajat – 10 derajat terhadap garis vertical dan 70 derajat – 80 derajat kearah benda kerja.
Posisi Di Atas Kepala (Overhead)
Mengelas dengan posisi ini benda kerja terletak pada bagian atas juru las dan kedudukan elektroda sekitar 5 derajat – 20 derajat terhadap garis vertical dan 75 derajat-85 derajat terhadap benda kerja.
Mengelas dengan posisi ini benda kerja terletak pada bagian atas juru las dan kedudukan elektroda sekitar 5 derajat – 20 derajat terhadap garis vertical dan 75 derajat-85 derajat terhadap benda kerja.
Posisi Datar (1G)
Pada posisi ini sebaiknya menggunakan metode weaving yaitu zigzag dan setengah bulan Untuk jenis sambungan ini dapat dilakukan penetrasi pada kedua sisi, tetapi dapat juga dilakukan penetrasi pada satu sisi saja. Type posisi datar (1G) didalam pelaksanaannya sangat mudah. Dapat diapplikasikan pada material pipa dengan jalan pipa diputar.
Posisi Horizontal (2G)
Pengelasan pipa 2G adalah pengelasan posisi horizontal, yaitu pipa pada posisi tegak dan pengelasan dilakukan secara horizontal mengelilingi pipa. posisi sudut electrode pengelasan pipa 2G yaitu 90º Panjang gerakan elektrode antara 1-2 kali diameter elektrode. Bila terlalu panjang dapat mengakibatkan kurang baiknya mutu las. Panjang busur diusahakan sependek mungkin yaitu ½ kali diameter elektrode las. Untuk pengelasan pengisian dilakukan dengan gerakan melingkar dan diusahakan dapat membakar dengan baik pada kedua sisi kampuh agar tidak terjadi cacat. Gerakan seperti ini diulangi untuk pengisian berikutnya.
Posisi vertikal (3G)
Pengelasan posisi 3G dilakukan pada material plate. Posisi 3G ini dilaksanakan pada plate dan elektrode vertikal.
Posisi Horizontal Pipa (5G)
Pada pengelasan posisi 5G dibagi menjadi 2, yaitu :
-Pengelasan naik
Biasanya dilakukan pada pipa yang mempunyai dinding teal karena membutuhkan panas yang tinggi. Pengelasan arah naik kecepatannya lebih rendah dibandingkan pengelasan dengan arah turun, sehingga panas masukan tiap satuan luas lebih tinggi dibanding dengan pengelasan turun.Posisi pengelasan 5G pipa diletakkan pada posisi horizontal tetap dan pengelasan dilakukan mengelilingi pipa tersebut. Supaya hasil pengelasan baik, maka diperlukan las kancing (tack weld) pada posisi jam 5-8-11 dan 2. Mulai pengelasan pada jam 5.30 ke jam 12.00 melalui jam 6 dan kemudian dilanjutkan dengan posisi jam 5.30 ke jam 12.00 melalui jam 3. Gerakan elektrode untuk posisi root pass (las akar) adalah berbentuk segitiga teratur dengan jarak busur ½ kali diameter elektrode.
GERINDA
Identitas dan Karakteristik Roda Gerinda
identitas dan spesifikasi sangat berpengaruh dalam memilih roda gerinda. Kedua hal ini digunakan untuk menentukan dan menyesuaikan dengan karakteristik benda yang akan digerinda.
1. Identitas
Identitas memuat jenis bahan asah, ukuran butiran bahan asah, tingkat kekerasan susunan butiran bahan asah, jenis bahan perekat.
Contoh : A 24 S BF
Artinya : A adalah jenis bahan asah yaitu oksida aluminium
24 adalah ukuran butiran bahan asah yaitu kasar
S adalah jenis perekat yaitu silikat
BF adalah kode yang dikeluarkan oleh pabrik
2. Spesifikasi
Spesifikasi memuat ukuran dan bentuk roda gerinda
Contoh : 100 x 6 x 16,0
Artinya : 100 adalah diameter luar roda gerinda
6 adalah ketebalan roda gerinda
16,0 adalah diameter dalam roda gerinda
Keterangan lain untuk membantu memilih roda gerinda:
- Jenis Bahan Asah
A - Aluminium Oxide (oksida aluminium)
B – Silicone Carbide ( Karbida silisium)
C – Diamon (intan)
- Ukuran Butiran Bahan Asah
Kasar : 12 14 16 20 24
Sedang : 30 36 45 56 60
Halus : 70 80 90 100 120
Sangat halus : 150 180 220 240
Tepung : 280 320 400 500 800 1200
Ukuran butiran yaitu banyaknya butiran tiap inchi.
- Tingkat Kekerasan
Sangat lunak : D E F G
Lunak : H I J K
Sedang : L M N O
Keras : P Q R S
Sangat keras : T U V W
- Susunan Butiran Bahan Asah
Rapat : 0, 1, 2, 3
Sedang : 4, 5, 6
Renggang : 7, 8, 9, 10, 11, 12
Yang dimaksud susunan butiran bahan asah pada suatu roda gerinda yaitu jarak antara butiran – butiran bahan asah yang terdapat pada roda gerinda.
- Jenis Bahan Perekat
V = Vitrified (tembikar)
S = Silicate (silikat)
R = Rubber (karet)
E = Shellac (embalau)
identitas dan spesifikasi sangat berpengaruh dalam memilih roda gerinda. Kedua hal ini digunakan untuk menentukan dan menyesuaikan dengan karakteristik benda yang akan digerinda.
1. Identitas
Identitas memuat jenis bahan asah, ukuran butiran bahan asah, tingkat kekerasan susunan butiran bahan asah, jenis bahan perekat.
Contoh : A 24 S BF
Artinya : A adalah jenis bahan asah yaitu oksida aluminium
24 adalah ukuran butiran bahan asah yaitu kasar
S adalah jenis perekat yaitu silikat
BF adalah kode yang dikeluarkan oleh pabrik
2. Spesifikasi
Spesifikasi memuat ukuran dan bentuk roda gerinda
Contoh : 100 x 6 x 16,0
Artinya : 100 adalah diameter luar roda gerinda
6 adalah ketebalan roda gerinda
16,0 adalah diameter dalam roda gerinda
Keterangan lain untuk membantu memilih roda gerinda:
- Jenis Bahan Asah
A - Aluminium Oxide (oksida aluminium)
B – Silicone Carbide ( Karbida silisium)
C – Diamon (intan)
- Ukuran Butiran Bahan Asah
Kasar : 12 14 16 20 24
Sedang : 30 36 45 56 60
Halus : 70 80 90 100 120
Sangat halus : 150 180 220 240
Tepung : 280 320 400 500 800 1200
Ukuran butiran yaitu banyaknya butiran tiap inchi.
- Tingkat Kekerasan
Sangat lunak : D E F G
Lunak : H I J K
Sedang : L M N O
Keras : P Q R S
Sangat keras : T U V W
- Susunan Butiran Bahan Asah
Rapat : 0, 1, 2, 3
Sedang : 4, 5, 6
Renggang : 7, 8, 9, 10, 11, 12
Yang dimaksud susunan butiran bahan asah pada suatu roda gerinda yaitu jarak antara butiran – butiran bahan asah yang terdapat pada roda gerinda.
- Jenis Bahan Perekat
V = Vitrified (tembikar)
S = Silicate (silikat)
R = Rubber (karet)
E = Shellac (embalau)
TEKNIK BUBUT
Minggu, 28 Oktober 2012
MEMBACA GAMBAR TEKNIK
PENUNJUK UKURAN PADA GAMBAR TEKNIK
Poin yang akan dipelajasi pada pokok bahasan ini antara lain :
Ukuran bentuk yaitu ukuran yang menunjukkan panjang dan lebar suatu obyek, termasuk di dalamnya ukuran diameter, radius, dan lain-lain. Sedangkan ukuran posisi adalah ukuran yang menunjukkan jarak obyek tersebut dari suatu bidan referensi tertentu (datum). Contoh ukuran bentuk : Obyek kotak segi empat akan memiliki ukuran bentuk panjang dan lebar, lingkaran akan memiliki ukuran bentuk diameter atau radius, segitiga akan memiliki ukuran bentuk panjang dan tinggi atau panjang dan sudut, dan lain-lain.
Gambar 22. Contoh Datum
Aturan-aturan dalam pemberian ukuran :
Di bawah ini adalah contoh bentuk-bentuk penyederhanaan ukuran yang distandardkan oleh ISO.
Poin yang akan dipelajasi pada pokok bahasan ini antara lain :
- Jenis ukuran (berdasarkan obyek yang di beri ukuran)
- Datum
- Peraturan-peraturan dalam memberikan ukuran
Ukuran bentuk yaitu ukuran yang menunjukkan panjang dan lebar suatu obyek, termasuk di dalamnya ukuran diameter, radius, dan lain-lain. Sedangkan ukuran posisi adalah ukuran yang menunjukkan jarak obyek tersebut dari suatu bidan referensi tertentu (datum). Contoh ukuran bentuk : Obyek kotak segi empat akan memiliki ukuran bentuk panjang dan lebar, lingkaran akan memiliki ukuran bentuk diameter atau radius, segitiga akan memiliki ukuran bentuk panjang dan tinggi atau panjang dan sudut, dan lain-lain.
Untuk memberikan ukuran posisi kita harus menentukan posisi datum terlebih dahulu. Datum adalah bidang referensi. Datum ini bisa berupa titik sudut, garis, ataupun bidang pada suatu benda. Penentuan datum ini didasarkan oleh hal-hal berikut ini :
- Fungsi dari benda
- Kemudahan pengerjaan
- Kemudahan perakitan
Gambar 22. Contoh Datum
Aturan-aturan dalam pemberian ukuran :
- Ukuran harus cukup jelas untuk bisa dibaca dengan mudah
- Hindari pemberian ukuran ganda
- Usahakan untuk menempatkan ukuran diluar area benda
- Pastikan angka ukuran dan garis panahnya tidak ditabrak oleh garis yang lain
Gambar 23. Contoh cara penunjukkan ukuran yang benar
Hal penting yang lain dalam penunjukkan ukuran adalah
penyederhanaan ukuran, artinya penunjukkan ukuran dibuat sedemikian
rupa hingga tidak memakan banyak area gambar yang berarti membuat
gambar menjadi lebih lapang dan mudah dibaca. Selain itu dengan
efisiensi ukuran, gambar benda yang ditampilkan bisa lebih besar
(skala), dan pembacaan akan lebih mudah. Penyederhanaan boleh
dilakukan dengan tanpa mengurangi fungsi dari ukuran itu sendiri.Di bawah ini adalah contoh bentuk-bentuk penyederhanaan ukuran yang distandardkan oleh ISO.
Langganan:
Postingan (Atom)